Bertatto Belum Tentu Madesu (Masa Depan Suram)

Media Buser Polkrim

Media Buser Polkrim
Membangun Bangsa Melalui Informasi

Berita Terkini

Sembari Berpatroli, Babinsa Sudiroprajan Berikan Motivasi Kepada Pedagang di Pasar Gede Solo

Surakarta - Babinsa Kelurahan Sudiroprajan Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Surakarta, Sertu Watono melaksanakan Patroli dan memberikan motivasi...

Postingan Populer

Jumat, 02 September 2022

Bertatto Belum Tentu Madesu (Masa Depan Suram)

Majalengka, analisisnews.co.id - Sebagian orang mungkin beranggapan tatto indentik dengan kekerasan dan kriminalitas, bahkan ada juga orang bertatto dianggapnya  semacam stigma kurang baik di mata masyarakat, namun disisi lain tattoo adalah seni kuno yang patut dilestarikan keberadaannya. Jumat, (2/9/2022).

Unyil pria tambun kelahiran Kota Malang Jawa Timur yang kini menetap dipulau Bali memaparkan kepada awak media bahwa dirinya bangga dengan seni tatto, hal ini dikarenakan berdasarkan dari hasil riset bahwa Indonesia merupakan pemilik tatto tertua di dunia yakni mentawai, selain daripada itu dirinya pun mengakui jika tatto merupakan bagian dari seni.

Unyil membawa misi sosial, budaya dan wisata, dengan keliling diseluruh Indonesia, tujuan dari Sambang Sedulur Nusantara jelas merubah stigma tentang tatto itu sendiri, dan kini berada di Kabupaten Majalengka merupakan kota ke 46, sebelumnya berada di kota besar yang berada di Sumatra.

Unyil memberikan edukasi  kepada seluruh tatto artis diberbagai wilayah dengan tetap berpedoman pada standar  operasional prosedur ( SOP ) dalam tanda kutip tentunya yang berkaitan dengan tatto.

"Saya katakan diawal tadi tatto bagian dari seni dan seni itu indah sebagai alat pemersatu , contoh saya dari Bali itu 27 Juli 2019 dan Jum'at 6 Nopember 2020 tembus 0 Km Indonesia di Sabang  sekarang  akhir Agustus 2022 ,sebuah perjalanan yang sangat melelahkan, tapi karena demi misi rasa lelah itu menjadi sirna seketika," urainya.

Lanjut Unyil "itulah sejarah  sebuah kisah dan perjalanan seorang tatto artis keliling Nusantara dengan membawa misi mengeksflorasi budaya Nusantara sekaligus menyambangi saudara seprofesi dengan memberikan semangat untuk tetep berkarya dan memperkenalkan budaya tatto di Nusantara dengan harapan kelak tatto bisa diterima disemua lapisan masyarakat, tanpa dipandang sebelah mata bagi orang orang pemakai tatto  karena tatto adalah bagian dari seni," paparnya.

Untuk menghapus kesan sangar, keras, kriminal, dirinya terpanggil untuk memulai perjalanan dan itu adalah caranya untuk memberi bukti kepada masyarakat, seperti apa dan bagaimana sejatinya tatto untuk itu dengan segala upaya, indetitas visual  yang sarat makna bagaimana memerdekakan diri dan menjadi influence bagi masyarakat bertatto.

Unyil mengatakan bahwa kedudukan manusia dimata Tuhan adalah sama, untuk itu nilai manusiawi yang luhur yakni memanusiakan manusia dengan kata lain memuliakan, terpenting dalam hidup berguna untuk sesama itu lebih mulia," tutup Unyil.

( Moh khozim )