Rabat Beton Jalan Usaha Tani di Desa Penpen, Diduga Kualitas Sangat Buruk

Media Buser Polkrim

Media Buser Polkrim
Membangun Bangsa Melalui Informasi

Berita Terkini

Gercep...!!! Babinsa Keprabon Bersama BPBD, Linmas Dan Warga Masyarakat Evakuasi Pohon Tumbang

Surakarta - Babinsa Kelurahan Keprabon Koramil 02/Banjarsari Kodim 0735/Surakarta Serma Daniel dan Serda Sugiyanto bersama dengan petugas BP...

Postingan Populer

Selasa, 17 Desember 2024

Rabat Beton Jalan Usaha Tani di Desa Penpen, Diduga Kualitas Sangat Buruk

Radius102.Com>Cirebon. Pemerintahan Desa Penpen - diduga kuat menilap anggaran Pembangunan jalan rabat beton usaha tani di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah ditemukan adanya kerusakan pada konstruksi jalan tersebut. Proyek senilai Rp 119.217.000 dari dana desa tahun anggaran 2024 itu dinilai memiliki kualitas yang buruk.

Menurut Mustofa, Kepala Desa Penpen, kerusakan tersebut berupa retak-retak pada permukaan jalan. "Kami akan memperbaiki kerusakan tersebut menggunakan aspal curah senilai Rp 10 juta dari sisa anggaran tersebut," ujarnya, Rabu (11/12/24).

Namun, saat ditanya tentang apakah biaya aspal curah tersebut sudah termasuk dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), Mustofa tampak ragu-ragu dalam menjawab.


Sementara itu, Bodong, selaku (LPM) pelaksana proyek, mengakui bahwa spesifikasi besi wermes yang digunakan tidak sesuai dengan standar. "Besi wermes yang digunakan hanya 2,8 meter, padahal standar yang seharusnya adalah 3 meter," katanya.

Kerusakan pada jalan tersebut juga ditandai dengan tumbuhnya rumput di celah beton cor, juga Betonan tersebut banyak yang Retak juga pecah dan pada sisi samping juga banyak celah yang longgar. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kualitas konstruksi jalan, dan juga ditemukan spesifikasi ketinggian juga hanya 13 Cm sedangkan dalam (RAB) sepetifikasi 15 Cm. Jelas diduga kuat oknum kuwu Desa Penpen menilap anggaran rabat beton jalan usaha tani tersebut.


Kondisi ini memicu reaksi dari masyarakat sekitar yang merasa kecewa dengan kualitas pembangunan infrastruktur tersebut. "Kami berharap pemerintah desa dapat menjelaskan secara transparan tentang penggunaan dana desa dan kualitas proyek ini," kata salah satu warga sekitar.

Pemerintah Kabupaten Cirebon dan instansi terkait khususnya kasih Pem kecamatan mundu diminta untuk melakukan penyelidikan dan evaluasi terhadap proyek tersebut untuk memastikan penggunaan dana desa yang tepat dan kualitas konstruksi yang memadai.

($@n)