Sulawesi Utara

Media Buser Polkrim

Media Buser Polkrim
Membangun Bangsa Melalui Informasi

Berita Terkini

Berikan Rasa Aman, Kapolres Majalengka Lakukan Pengecekan Gereja Dalam Rangka Jelang Pelaksanaan Kebaktian Malam Natal

Majalengka, Kapolres Majalengka Polda Jabar AKBP Indra Novianto, S.I.K.,M.H.M.Si.,CPHR mengunjungi sejumlah gereja untuk mengece...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 September 2024

Diminta Kepada Kementerian (ESDM) Tolong Ditinjau Kembali Penambagan PT. MSM Dan' PT/TTN, Ada Apa Mengenai Tentang Chat WhatsApp yang Memicu Kontroversi Sulawesi Utara Sulut,


Diminta Kepada Kementerian (ESDM) Tolong Ditinjau Kembali Penambagan PT. MSM Dan' PT/TTN, Ada Apa Mengenai Tentang Chat WhatsApp yang Memicu Kontroversi Diduga Pelanggaran Diluar nalar. Yang Awak media di temukan saat di lapangan ada apa ???

Bitung - Diduga' aktivitas pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan di PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusa Kaya (TTN) menjadi sorotan publik setelah beredarnya percakapan WhatsApp yang diduga merupakan instruksi dari petinggi perusahaan. Percakapan ini mengarah pada upaya untuk menyembunyikan kegiatan tertentu saat inspeksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 23 September 2024

Dalam isi percakapan yang beredar, petinggi tersebut diduga memerintahkan agar kegiatan pengeboran di lokasi tambang dipercepat dan dimaksimalkan, termasuk menutup lubang tambang sebelum tim inspeksi ESDM tiba di lokasi. Selain itu, disebutkan juga bahwa karyawan yang bekerja di bidang geologi akan diliburkan pada tanggal 18 dan 19, yang bertepatan dengan jadwal kunjungan tim ESDM.

Percakapan ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Publik mempertanyakan apakah tindakan tersebut merupakan upaya untuk menutupi pelanggaran terhadap regulasi pertambangan yang berlaku. Dugaan aktivitas yang tidak sesuai dengan standar pertambangan yang baik dan benar ini semakin menambah keresahan di tengah masyarakat, khususnya terkait dampak lingkungan dan potensi kerugian bagi pekerja tambang.

Hingga saat ini, pihak PT MSM dan PT TTN belum memberikan klarifikasi resmi terkait peredaran percakapan tersebut. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa Kementerian ESDM telah menindaklanjuti informasi ini dan akan melakukan investigasi mendalam terkait dugaan pelanggaran tersebut.

Masyarakat berharap agar pemerintah dan instansi terkait segera melakukan langkah-langkah tegas untuk mengungkap fakta di balik kasus ini. Jika terbukti ada pelanggaran, penegakan hukum yang adil dan transparan diharapkan dapat menjaga kepatuhan terhadap aturan pertambangan serta melindungi kepentingan lingkungan dan pekerja.

Yang jadi pertanyaan awak media ada apa PT MSM/TTN, memberhentikan kegiatan pekerjaan di area pertambangan dan menutup semua lubang lubang pengeboran, inikan aneh. kalau memang tidak ada yang di sembunyikan oleh PT MSM/TTN mengapa kegiatan pekerjaan di hentikan sampai dua hari.???

Direktur PT MSM (David Sompie), dan Humas PT MSM/TTN. Caddy Malonda, mengelak dengan adanya kunjungan dari Kementrian ESDM Dan Pertambangan dan memberhentikan kegiatan pekerjaan tambang pada tanggal 18 dan 19/09/2024,

Kasus ini masih terus berkembang dan menjadi perhatian luas serta pembicaraan oleh aktivis serta awak media bahkan beberapa masyarakat yang kontra dengan pihak perusahaan turut memberikan opininya. 

Dengan adanya bukti chatingan dari (wast app) di dapat dari warga pinasungkulan, tolong APH mabes polri. presur kembali chat  WhatsApp bila perlu APH Mabes dan (KPK) mengusut tuntas permasalahan PT. Meares Soputan Mining Dan PT. Tambang Tondano Nusajaya, MSM/TTN,"

Editor/frd m. 89

Jumat, 12 Juli 2024

Diduga Oknum APH Memaksa Menerobos Masuk Ke Lahan Milik Nur Ain Tahir Dan Melarang Salah Satu Awak Media Untuk Meliput Bitung Sulawesi Utara


AKP Yusi Kristiana SE Kapolsek Matuari kota Bitung Sulawesi Utara di duga melarang salah satu awak media untuk meliput kasus tanah. Jumat 12 Juli 2024.

Sedangkan yang mana Tanah tersebut, sudah bersertifikat atas nama Nur ain Tahir. no 188 Kel Girian WERU satu  kecamatan Girian .yg Sekarang telah beralih tangan ke haji' asri baba. Yang diduga telah terjadi praktek mafia tanah dalam peralihan hak milik atas sertifikat no 188 Kel Girian WERU satu.yg melibatkan BPN , PT Bank Syariah mandiri kota Bitung yg sekarang sudah beralih menjadi bank syariah Indonesia. 

Diduga salah Seorang Oknum APH (Pak Waris) anggota polres Bitung Sulawesi Utara. Membentak seorang anak dari, Nur Ain Tahir adalah pemilik lahan tersebut, yang mana oknum APH tersebut mengawal Oknum (ATR/BPN) Badan Pertahanan Nasional serta memerintahkan seluruh bawahannya untuk menerobos masuk ke tanah objek Milik NUR AIN TAHIR  untuk melakukan pengukuran tanah yang tidak jelas dan masih dalam bersengketa

Sebagai aparat penegak hukum APH seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat, bukanya berpihak kepada yang berduit, kami dari awak media dan masyarakat menghimbau untuk APH terutama Kapolres Bitung AKBP Albert Zai tolong di usut perilaku bawahannya yang telah membentak awak media untuk meliput kegiatan tersebut."Tutup



Pewarta/ Mariane Putri 
Editor/FRD.M